Pikun atau demensia adalah gangguan pada otak dan sel saraf yang membuat seseorang mengalami penurunan cara berpikir atau hilangnya memori. Kondisi ini umumnya dialami pada periode lansia. Namun, tahukah Anda bahwa ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan sedari usia muda untuk mencegah pikun? Yuk simak ulasannya berikut ini:
Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Pikun
Gejala pikun atau demensia umumnya adalah sekumpulan gejala yang membuat seseorang mengalami penurunan kemampuan kognitif. Seiring dengan pertambahan usia, aliran darah ke otak juga dapat berkurang dikarenakan terjadinya penyempitan pembuluh darah sehingga menyebabkan peradangan di otak. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif otak.
Meskipun tak ada cara pasti untuk mencegah dan mengatasi pikun, namun Anda dapat melakukan beberapa hal untuk meminimalisir risiko pikun di usia senja, yaitu:
1. Rutin Berolahraga
Manfaat berolahraga bukan hanya bisa Anda rasakan saat ini namun juga jangka panjang. Demensia umumnya berhubungan dengan masalah jantung dan pembuluh darah sehingga orang yang jarang berolahraga memiliki risiko pikun lebih besar.
Untuk menjaga kesehatan dan angka berat badan yang stabil, Anda bisa berolahraga setidaknya 150 menit per minggu atau lima kali dalam seminggu selama 30 menit setiap harinya. Beberapa olahraga yang disarankan adalah variasi dari latihan kardio, latihan beban, dan keseimbangan tubuh.
2. Bermain Permainan yang dapat Mengasah Otak
Di tengah kesibukan Anda, sempatkan untuk bermain permainan sederhana yang dapat mengasah otak. Bukan hanya membuat Anda lebih rileks, namun permainan ini dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan menurunkan risiko demensia. Beberapa permainan yang bisa Anda mainkan di antaranya catur, puzzle, mengisi teka-teki silang, sudoku, atau permainan lainnya yang menantang dan mengasah otak.
3. Menerapkan Pola Makan Sehat
Salah satu kunci menjaga kesehatan di masa lansia adalah menerapkan pola makan sehat sejak usia muda. Pola makan sehat yang disarankan adalah dengan memperbanyak konsumsi karbohidrat kompleks, kurangi gula, dan makanan asin dan tinggi lemak jenuh, serta perbanyak konsumsi omega-3. Jangan lupa hindari alkohol dan rokok untuk menjaga kesehatan.
4. Belajar Hal-Hal Baru seperti Bahasa dan Musik
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa orang dengan kemampuan beberapa bahasa menunjukkan risiko demensia lebih kecil dibanding orang yang hanya menguasai satu bahasa. Saat belajar hal baru, otak akan membentuk sinapsis atau sambungan sel-sel saraf otak yang baru. Sinapsis ini akan semakin kuat jika sering diasah. Dengan demikian, kemampuan otak yang meliputi daya ingat, berlogika, dan kemampuan berpikir tentu akan menjadi lebih baik.
5. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin
Demensia juga bisa disebabkan oleh gangguan kesehatan lainnya seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol. Untuk itu, lakukan cek kesehatan rutin dan mengonsumsi obat untuk mengendalikan kondisi penyakit yang Anda alami.
Perlu diingat bahwa demensia atau pikun bukanlah suatu penyakit, tetapi kumpulan gejala yang terkait dengan penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir yang mengganggu kualitas hidup sehari-hari. Dengan melakukan beberapa cara di atas, saraf di otak Anda akan terpicu untuk membentuk sel saraf baru, terbentuknya jembatan antar sel saraf yang dapat menghantarkan pesan, dan menurunkan risiko kerusakan sel. Sehingga, diharapkan Anda dapat menjaga kualitas hidup hingga memasuki usia lanjut.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Ayu Munawaroh, MKK
- Melinosky C. Brain Exercise and Dementia (2020). Available from: https://www.webmd.com/alzheimers/guide/preventing-dementia-brain-exercises.
- Alzheimer's Society. How to reduce your risk of dementia. https://www.alzheimers.org.uk/about-dementia/risk-factors-and-prevention/how-reduce-your-risk-dementia
- Savica R, Petersen RC. Prevention of Dementia. Psychiatr Clin North Am. 2011 Mar; 34(1): 127–145.